Denpasar (Spotbalinews) –
Universitas Udayana (UNUD) bekerja sama dengan kantor European Union Delegation to Indonesia and Brunei Darussalam menyelenggarakan “Ambassador Talk EU-Indonesia Relations: EU Green Deal and Climate Action”, Rabu (20/04/2022), bertempat di Gedung Pascasarjana Kampus Unud Sudirman Denpasar. Hadir dalam acara ini Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Mr Vincent Piket, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi, Direktur Pascasarjana, mahasiswa dan undangan lainnya.
Dalam paparannya, Duta Besar menjabarkan tentang langkah-langkah Uni Eropa dalam upaya menjaga kelestarian alam. Sebelumnya disampaikan bahwa 4 orang mahasiswa Pascasarjana Universitas Udayana mengikuti kompetisi Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty (CTBT) dan meraih penghargaan the European Union Star pada bulan July 2021.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika M.Kes dalam kesempatan ini menyampaikan, kuliah tamu ini menjabarkan tentang upaya-upaya Uni Eropa dalam menjaga lingkungan. Langkah-langkah yang diluncurkan itu adalah The EU Green Deal and Climate Change.
Bagaimana peran dari Uni Eropa dalam rangka menjaga lingkungan dunia dengan Climate Change, dan program itu disebut sebagai Uni Eropa Green Deal. Itu program yang disampaikan duta besar Uni Eropa terkait kebijakan Eropa untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tidak hanya langkah-langkah Uni Eropa dalam menjaga lingkungan, pada kuliah tamu itu disajikan hasil penelitian Nyepi di Bali dan data dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Penelitian itu dilakukan oleh empat orang mahasiswa S2 Ilmu Lingkungan Unud, yang juga bertugas di BMKG. Hasil penelitian Nyepi itu juga sempat disajikan dalam seminar internasional.
Hasil penelitian itulah yang disajikan dalam pertemuan seminar internasional yang digagas oleh Uni Eropa dan hasil penelitian itu sangat menakjubkan. Karena dengan Nyepi itu kita bisa melihat bagaimana lingkungan kita menjadi bersih, terutama yang ada di Kota Denpasar. Sementara ditempat lain mungkin tidak terlihat banyak, karena berada dipegunungan.
Data penelitian inilah yang dihargai oleh Uni Eropa sebagai hasil penelitian yang nyata, memberikan dampak pada dunia, dan dilakukan dengan metode ilmiah yang baik. Hal itulah, para mahasiswa S2 itu diberikan penghargaan sebagai hasil penelitian yang terbaik dalam Climate Change.
Dengan terselenggaranya kuliah tamu ini diharapkan kerjasama Unud dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Uni Eropa dapat berjalan lebih baik lagi. Ini dalam rangka program internasionalisasi Unud. Kemudian, makin banyak mahasiswa dan dosen Unud yang bisa pergi ke Eropa dalam pertukaran mahasiswa maupun dosen, dan ini bisa diinisiasai oleh Uni Eropa. Selain itu diharapkan makin banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa belajar di Uni Eropa.(Ist)
Sumber : www.unud.ac.id