Kendalikan Inflasi Pangan, BI Bali Bagikan 3.000 Bibit Cabai Kepada TP PKK Klungkung

Semarapura, spotbalinews.com-

Implementasikan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia pada 10 Agustus 2022 lalu di Malang dan dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Bali Memberikan bantuan bibit pohon cabe sebanyak 77.000 bibit pohon cabe kepada 9 Pemkab dan Pemkot dengan target PKK, Desa dan UMKM binaan BI, Pasraman dan Pesantren serta Klaster Pangan. Hal itu diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, GA Diah Utari, pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Penyerahan Bibit Cabai Kepada PKK Kabupaten Klungkung, pada Senin (26/09/2022) bertempat di Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung, Ny. Ayu Suwirta, Anggota TPID Kabupaten Klungkung, Jajaran Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung,Camat Kecamatan Klungkung, Kecamatan Banjarangkan, Dawan, dan Nusa Penida, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, hingga Ketua Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan di Klungkung.

Lanjut Diah, seremoni penyerahan bibit cabai dari BI kepada Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan PKK Kabupaten/Kota se-Bali telah dilaksanakan pada tanggal 2 September 2022. “Kami mengalokasikan 27.000 bibit pohon cabe untuk PKK seluruh Kabupaten / Kota,” katanya.

Menindaklanjuti kegiatan tersebut, pada 17 September lalu BI telah membagikan 3.000 bibit pohon cabe dalam polly bag kepada 4 TP PKK komunitas masyarakat di Denpasar dan sekaligus melakukan penanaman di Subak Lungatad.

Dalam kesempatan ini, BI membagikan 3.000 bibit pohon cabe dalam poly bag kepada Bupati Klungkung yang selanjutnya diserahkan kepada TP PKK 4 Kecamatan di Kabupaten Klungkung, yakni (1) Kecamatan Klungkung, (2) Kecamatan Banjarangkan, (3) Kecamatan Dawan, dan (4) Kecamatan Nusa Penida, untuk kemudian diserahkan kepada TP PKK Desa/Kelurahan.

“Melalui program tanam cabai ini, kami berharap kita semua dapat mengantisipasi kenaikan harga cabe yang berdasarkan data historis di Provinsi Bali biasanya mengalami kenaikan di bulan November / Desember, seiring dengan peningkatan kebutuhan dengan adanya event besar puncak G20, perayaan Natal dan Tahun Baru dan periode liburan,” jelasnya.

Selain itu diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan cabe sehari-hari dari pekarangan rumah terdekat. Namun demikian hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai off taker paspa panen. Saat ini pihaknya sudah masifkan gerakan tanamnya namun tidak boleh dilupakan juga pasca panennya agar seluruh hasil produksi panen petani khususnya cabe bisa terserap di pasar tanpa kuatir harga jatuh karena kelebihan supply. Oleh karenanya perlu dipertimbangkan untuk membentuk usaha pengolahan di hilir untuk hasil pertanian cabe seperti pembuatan bubuk bon cabe, pasta dsb atau mendorong berdirinya UMKM pengolahan cabe.

“Kami atas nama Bank Indonesia Provinsi Bali mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Klungkung beserta jajarannya, serta Ibu Ketua Penggerak PKK Kabupaten Klungkung, yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia khususnya untuk pengendalian inflasi pangan yang dalam beberapa bulan terakhir meningkat cukup tinggi,” imbuhnya.

Astungkara berkat kerjasama semua pihak diantaranya dengan operasi pasar, bazar murah dan monitoring harga yang intensif, pada bulan Agustus, Bali mengalami deflasi sebesar 0,23% dibandingkan bulan Juli. Namun Tantangan pengendalian inflasi ke depan cukup berat dengan adanya penyesuaian harga BBM yang menjadi pemicu kenaikan harga barang-barang lainnya, namun dengan upaya bersama semoga ke depannya inflasi tetap terkendali.

Sementara menurut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan bibit cabai dari BI Bali tersebut dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, daya saing produk, dan kesejahteraan masyarakat di Klungkung. “Inflasi berdampak pada semua orang, mengingat, harga cabai pada malam harinya Rp 40 ribu per kg, paginya menjadi Rp 45 ribu per kg, dan keesokan harinya menjadi Rp 60 ribu per kg yang membuat masyarakat kalang kabut,” ujarnya.

Pihaknya juga mengharapkan kepada pengurus PKK untuk menanamkan pentingnya penguatan ketahanan pangan kepada seluruh anggota PKK, mulai dari rumah tangga dengan menanam cabai di halaman rumah masing-masing, sehingga tidak berdampak pada harga cabai yang berfluktuasi.

“Kegiatan penanaman tersebut tidak boleh hanya sekadarnya, namun harus benar-benar serius dilakukan,” kata Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta juga mengharapkan kepada Perbekel untuk bekerja keras dalam memberdayakan masyarakat. Untuk itu perlu menjalin kerja sama dengan organisasi PKK. “Jika PKK sudah kuat, maka pemberdayaan masyarakat akan menjadi kuat pula,” tandasnya. (TimSBN)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.