Denpasar (Spotbalinews) –
Menjadi pemimpin, tidak semata-mata hanya mencapai posisi tertinggi dalam sebuah karir. Pemimpin dalam bidang apapun, adalah pendobrak yang mampu memulai berbagai perubahan dari zero to hero, dari nothing to something, dari minimum ke maksimum maupun dari introvert ke ekstrovert. Hal itu terungkap dalam acara bedah buku ‘Panca Investasi Politik’ dan ‘KAMI’ yang diadakan di Auditorium Kampus ITB STIKOM Bali, Senin (07/06/2021).
‘Panca Investasi Politik’ menjadi buku terbaru yang diluncurkan oleh Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si. Sedangkan ‘KAMI: Pemimpin Masa Kini’ ditulis oleh tiga penulis yakni, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., Dr. Dadang Hermawan dan Made Satria Pramanda Putra.
Menurut Dasi Astawa, kedua buku tersebut dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami. Seperti dalam buku ‘KAMI: Pemimpin Masa Kini’ memberikan makna tersirat buku tersebut abadi sepanjang jaman. “Di masa yang akan datang, ‘KAMI: Pemimpin Masa Kini’ tetap relevan dengan segala perubahannya. Masa depan tetap akan menjadi masa sekarang. Kedua buku ini sarat dengan hidden message, pesan-pesan tersembunyi,” kata Dasi Astawa.
Sementara, buku ‘Panca Investasi Politik’ sendiri, dikonsep untuk jadi bekal generasi masa depan yang akan berkiprah di dunia politik dan mejadi pemimpin. “Supaya (generasi sekarang dan masa depan) ada pandangan-pandangan tentang bagaimana jadi pemimpin,” kata Dasi Astawa. Kedua buku tersebut berbicara tentang bagaimana seseorang memiliki jiwa pemimpin dan apa yang harus dikerjakan sebagai seorang pemimpin.
Hal senada diungkapkan Pembina Yayasan Widya Dharma Santi yang membawahi Kampus ITB STIKOM Bali Prof. Dr. I Made Bandem MA. Pihaknya memberikan apresiasi atas bertambahnya literasi publik dari hadirnya kedua buku tersebut. ‘KAMI: Pemimpin Masa Kini’ yang penyusunannya hanya butuh 3 hari, dinilai tidak mengurangi substansi maupun kedalaman buku tersebut.
“Penerbitan ‘KAMI: Pemimpin Masa Kini’ sebagai bukti wujud teknologi. Akan sangat mudah menemukan literasi, referensi dari dunia maya. Sehingga, sangat mudah diselesaikan dengan waktu sangat cepat. Tapi yang penting disini adalah pemikirnya,” kata Made Bandem.
Istilah KAMI adalah akronim dari Kepemimpinan, Akuntabilitas, Manajerial dan Inspirasi. Dari akronim itu, kata Made Bandem, menjadi jendela untuk melihat kedalaman buku yang diterbitkan oleh 3 tokoh akademisi di Bali itu.
Acara bedah buku yang diselenggarakan secara hybrid itu mendatangkan tiga narasumber yakni, I Gede Putu Dharma Suyasa, S.Kp., M.Eng., Ph.D., Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., dan Agus Made Yoga Iswara, BBA., BBM., MM., CHA. (Aya)