Listrik Kawasan Bali kian Andal dengan PLN Energize Saluran Kabel Bawah Tanah 150 KV

PLN berhasil memberikan tegangan pertama (energize) pada proyek Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kilo Volt (kV) Bandara Ngurah Rai ke arah Pesanggaran.

Jakarta (Spotbalinews) –

PLN berhasil memberikan tegangan pertama (energize) pada proyek Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kilo Volt (kV) Bandara Ngurah Rai ke arah Pesanggaran. Infrastruktur ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki peran penting dalam meningkatkan keandalan kelistrikan di Pulau Bali, khususnya di Bali kawasan Selatan seperti Nusa Dua dan Pecatu yang menjadi destinaso wisata unggulan Bali, serta Bandara Internasional Ngurah Rai.

Keberhasilan energize ini diharapkan turut mendukung pelayanan di bidang pariwisata sehingga akan meningkatkan perekonomian di Bali. “Bali ini menjadi salah satu potretnya Indonesia karena menjadi destinasi wisata internasional. Nusa Dua dan Pecatu menjadi destinasi unggulan. Bandara Ngurah Rai menjadi pintu gerbangnya. Oleh karena itu keandalan listriknya harus kita jaga,” ucap Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi, Sabtu (11/07/2020).

Dengan beroperasinya SKTT 150 kV ini, kawasan wisata di selatan Bali akan dipasok dari tiga gardu induk.

“Jadi jika ada pemeliharaan atau gangguan di satu gardu bisa kita alihkan dari gardu yang lain, sehingga lebih andal,” tambah Agung.

SKTT 150 kV Bandara Ngurah Rai ke arah Pesanggaran terdiri dari satu sirkit yang terbentang sepanjang 2,86 kilometer sirkuit (kms) dapat menyalurkan daya listrik sekitar 250 Megawatt.

“Meski di tengah pandemi Covid-19 kami tetap berupaya bekerja menyelesaikan pembangunan agar segera dapat selesai tepat waktu dan dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik,” tegas Agung.

Dirinya juga mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh pihak, terutama Pemerintah Bali yang telah mendukung penyelesaian Proyek Strategis Nasional ini melalui kemudahan dalam perijinan.

“Tanpa dukungan pemerintah dan masyarakat tentunya infrastruktur ini tidak dapat terbangun,” tutup Agung. (Rls)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.