Bangli (Spotbalinews) –
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Ulian di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli saat ini telah memiliki gedung baru. Pemucuk LPD Adat Ulian, I Wayan Sumawan, S.H, didampingi I Wayan Ngawit, Penyarikan LPD Ulian, I Ketut Srinadi Ardana, Petengen LPD Ulian Rabu (31/3/2021) mengatakan, pada 3 tahun lalu, saat pembangunan gedung LPD yang baru ini aset tercatat Rp 8 miliar.
Kata dia, dulunya kantor LPD gabung dengan kantor desa dalam operasionalnya berbagi shift, yakni LPD hanya buka pada sore hari selama 11 tahun. Aset atau modal awal terbentuknya LPD ini sebesar Rp 15,5 juta tahun 2009. Ia mengakui peningkatan aset ini dikarenakan kepercayaan masyarakat, dimana dananya dipercayakan dikelola LPD Ulian baik simpanan maupun kredit.
Ia menegaskan, perlu waktu 2 tahun untuk meyakinkan kepercayaan masyarakat misalnya dengan program-program. Disamping itu juga, LPD selalu memberikan pelayanan setiap saat jika Krama/nasabah memerlukan dana. “Karakter masyarakat di sini, kalau ingin narik uang sekarang harus ada uangnya. Intinya seperti itu untuk menumbuhkan kepercayaan Krama. Maka saya buat pelayanan 24 jam dengan bukti kas masuk dan keluar tercatat di pembukuan,” kata Sumawan.
Hal tersebut yang membuat masyarakat berpikiran bahwa menaruh uang di LPD itu mudah dan cepat ketika memerlukan dana. “Masyarakat di sini tidak kenal hari, Sabtu maupun Minggu terkadang narik uang,” ucapnya.
Kredit musiman menjadi produk andalan LPD ini dengan pelunasan di saat panen. Selain itu kredit kendaraan bermotor selama 5 tahun dan kredit mesin. “Kredit kendaraan bermotor ini sangat membantu. Ada juga kredit harian yang dibayar setiap hari Rp 20 ribu jangka waktu 55 hari. Ini biasanya dimanfaatkan oleh buruh tani dengan pinjaman senilai Rp 1 juta bunga Rp 100 ribu,” beber Sumawan.
Ia berharap dengan adanya gedung baru, nasabah semakin tertarik untuk memanfaatkan produk-produk LPD Ulian. Dalam pembangunan kantor yang baru ini, LPD Ulian mengeluarkan dana Rp 350 juta.
Sumawan menerangkan, pada tahun buku 2020 aset LPD Ulian sebesar Rp 13,5 miliar. Sedangkan tahun 2019 aset sebesar Rp 11,7 miliar atau ada peningkatan aset 8,6%. Terkait laba LPD Ulian tahun 2020 sebesar Rp 607 juta, sedangkan 2019 Rp 561 juta atau ada peningkatan laba 9%. “Ini patut kita syukuri di masa pandemi mampu mencapai pertumbuhan laba,” katanya.
Ia menambahkan, di masa pandemi ini transaksi atau layanan di LPD Ulian dilakukan dengan menggunakan teknologi yakni IBB (Internet Banking Bisnis) BPD Bali dalam melakukan pembayaran nontunai. Hal ini guna memudahkan masyarakat/nasabah dalam melakukan transaksi.
Bendesa Adat Ulian, I Kades Widiana, S.Pd, didampingi, I Wayan Berana yang juga Anggota Badan Pengawas LPD Ulian yang juga sekaligus Kepala Desa Ulian mengaku bangga dengan pencapaian dari LPD Ulian. Mengingat dengan modal belasan juta Rupiah, dalam sepuluh tahun mampu mencapai aset hingga belasan miliar Rupiah. “Dengan adanya kantor baru LPD Ulian semakin dipercaya masyarakat. Kami mengapresiasi kinerja LPD yang mampu mencatat peningkatan laba dan aset di masa pandemi ini,” harapnya.( Yes)