
Bangli (Spotbalinews) –
Satu persatu lembaga komunitas milik desa adat ini memberikan asas manfaat khususnya dalam membantu meringankan beban Krama (masyarakat), seperti halnya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Metro yang ada di Kabupaten Bangli. Dimana telah mampu memfasilitasi pembangunan Bale Payadnyan seluas 30 Are dengan nilai anggaran Rp 500 juta yang digunakan untuk upacara Pitra Yadnya atau Ngaben massal. Kegiatan Ngaben massal tersebut digelar desa adat setiap 4 tahun sekali
Demikian diungkapkan Pemucuk LPD Metro, I Made Suarjaya, S.Pd ketika ditemui di kantornya, Bangli, Selasa (7/1). Menurutnya, dalam hal pembangunan Bale Payadnyan serta Pengeroras bisa menampung sekitar 3000 orang dengan sumber dana murni dari LPD. “Disamping kita membangun Bale Payadnyan, LPD Metro juga mendukung pembangunan Pelinggih di Pura Penataran khususnya Khayangan Tiga pada tahun 2018 senilai Rp 150 juta,” bebernya.
Kemudian di tahun 2020, LPD juga membantu pembuatan papan nama di seluruh Pura Khayangan Tiga di Metro dengan nilai Rp 150 juta serta pembangnuan tembok Panyengker senilai Rp 150 juta. Lebih lanjut Suarjaya menambahkan, semua yang diberikan ke desa adat merupakan bentuk perhatian dan dukungan atas kepercayaan Krama pada LPD.

“Di sisi lain untuk pergerakan aset LPD Metro, tahun 2018 aset LPD sebesar Rp 86 miliar. Sedangkan tahun 2019 per Desember mencapai Rp 126 miliar. Kemudian laba LPD tahun 2018 Rp 2,4 miliar,” sebut Suarjaya.
Sedangkan kata dia, tahun 2019 meningkat menjadi Rp 2,6 miliar. LPD pun menyerahkan dana pembangunan ke desa adat tahun buku 2019 mencapai Rp 530 juta, peruntukannya diserahkan sepenuhnya ke desa adat, dengan dukungan 9 banjar serta 1.700 KK.
“LPD Metro berencana di 4 tahun mendatang akan sinergikan program desa adat serta LPD lewat tabungan abadi Ngaben Krama Metro, yang mana saat ini sedang kita sinergikan dengan masyarakat Metro lewat desa adat. Nanti kita hanya bebankan per jiwa senilai Rp 300 ribu dengan jumlah 8.000 jiwa,” terangnya.
Maka dana nanti yang akan terkumpul sekitar Rp 2 miliar lebih. Sehingga pada saat Ngaben massal yang ketiga kalinya sudah bisa dilaksanakan. “Pada tahun 2022 dana yang kita serahkan saat upacara Pitra Yadnya atau Ngaben massal sebesar Rp 740 juta yang berasal dari bunga dana abadi Krama yang ditempat di LPD. Sehingga nantinya dan seterusnya masyarakat kita di Metro tidak akan di bebani biaya lagi,” ucap Suarjaya.
Dia pun menyampaikan bahwa, tahun ini LPD Metro berencana menurunkan suku bunga deposito baik 6 bulan dan satu tahun. LPD Metro selalu bersinergi dengan gerakan koperasi di desa setempat dengan jumlah 20 koperasi baik dalam hal bentuk penempatan dana likuiditas. “Sehingga dengan bersinergi semua permasalahan bisa kita pecahkan bersama,” ujarnya.
Melalui dukungan dan partisipasi Krama Metro dana abadi Ngaben bisa terwujud. Di samping itu pula waktu dirinya masuk menjadi pemucuk LPD tahun 2015 lalu, aset tercatat hanya mencapai Rp 44 miliar. Dengan dukungan masyarakat aset terus tumbuh, sehingga modal LPD saat ini sudah bisa mencpai Rp 20 miliar lebih. Ke depannya akan ditingkatkan lagi untuk peningkatan modal LPD.
LPD Metro juga telah bisa memberikan asas manfaat ke Krama Metro melalui dana duka sebesar Rp 500 ribu untuk warga Metro yang meninggal dunia. Hal itu sebagai ungkapan bela sungkawa LPD. “waktu satu tahun total dana yang kita serahkan mencapai Rp 25 juta. Diharapkan dukungan dan kepercayaan masyarakat Metro dapat terus terjaga. Sehingga ke depannya kehadiran LPD akan lebih membuat desa adat dan juga Krama makin sejahtera,” tandasnya.
Sementara itu, Drs I Nyoman Rendah Setiawan, M.Ph, selaku Bendesa Adat Metro pun mengapresiasi positif serta bangga atas besarnya kontribusi yang sudah diberikan LPD baik kepada desa adat dan juga masyarakat Metro. “Untuk itu ke depan kita berharap kepercayaan yang sudah masyarakat berikan dapat terus terjaga di LPD,” tandasnya. (Yes)