Ny. Cok Ace Ikuti Prosesi Ngiring Betara Tirta ke Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang

Lumajang, Spotbalinews.com –

Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace) mengikuti prosesi ngiring betara tirta (air suci) ke Pura Mandara Giri Semeru Agung, Senduro, Lumajang Jawa Timur Sabtu (Saniscara Umanis Pujut), 9 Juli 2022.

Tirta yang diiring berasal dari Pura Sad Kahyangan dan Kahyangan Jagat di Bali serta Pura Rinjani dan Tambora, Nusa Tenggara Barat. Air suci yang ditempatkan dalam 10 batang bambu itu diambil secara bertahap lalu kalinggihang (disimpan, red) di Pura Agung Besakih.

Prosesi ngiring betara tirta dimulai pada pagi hari dengan ritual mendak tirta di Pura Agung Besakih. Dipandu oleh pemangku Pura Agung Besakih, dilaksanakan sejumlah ritual sebelum tirta diambil dari gedong penyimpanan yang letaknya bersebelahan dengan Padma Tiga. Selanjutnya tirta dinaikkan ke atas kendaraan menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Setelah melewati perjalanan jalur laut dan darat, tirta tiba di Pura Mandara Giri Semeru Agung pada sore hari. Sebelum ditempatkan pada tempat yang telah disiapkan, ada ritual khusus menyambut kedatangan tirta dari Bali dan Lombok. Selain tirta dari pura di Bali dan Lombok, panitia juga nuwur tirta pada sejumlah pura di Pulau Jawa.
Seluruh tirta nantinya akan digunakan untuk muput puncak karya pujawali 13 Juli 2022.

Untuk diketahui, dudonan karya pujawali Pura Mandara Giri Semeru Agung telah dimulai pada 3 Juli dengan sejumlah prosesi seperti nanceb sanggar tawang, negtegang, nunas pengalang sasih, nyamuh, ngadegang tapini, ngadegang sanghyang guru dadi dan ngunggahan sunari. Selanjutnya pada Senin (11/7) akan dilaksanakan mecaru, melaspas tetangunan, nurun ida betara, odalan di pelinggih Watu Klosot dan melasti.

Sementara sehari menjelang puncak karya yaitu Selasa (12/7) akan digelar mapepada wewalungan dan memben. Pada puncak karya tanggal 13 Juli 2022 akan dilaksanakan Tawur Manca Kelud. Ida Betara akan nyejer hingga 24 Juli 2022 dan dalam kurun waktu ini setiap harinya akan dilaksanakan prosesi nganyarin. Umat Hindu yang ingin nangkil dan melaksanakan persembahyangan bisa memanfaatkan waktu tersebut. (TimSBN)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.