Panen Jeruk Melimpah, Akademisi FP-Unwar Dampingi KWT Desa Belantih Olah Jadi Kue Kukus

Bangli, Spotbalinews.com-
Produksi buah jeruk yang melimpah dan harga yang rendah, sering menyebabkan petani Desa Belantih membiarkan buah jeruk busuk di pohon. Apalagi harga buah jeruk dapat mencapai Rp. 1.000 – 1.500 per kg, karena kalah bersaing dengan buah-buahan impor.

Guna memanfaatkan produksi jeruk yang melimpah, akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) yang terdiri dari Ir. Ni Komang Alit Astiari, M.Si., Dr. Ir. Ni Putu Anom Sulistiawati, M.Si dan Ir. I Nengah Suaria, M.Si. dan Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, STP., M.Si. melakukan pendampingan pengolahan jeruk menjadi kue kukus dan muffin. Kegiatan pendampingan ini merupakan bagian dari program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) FP-Unwar.

“Selama ini penanganan pasca panen juga kurang baik dan belum adanya ketrampilan dalam pengolahan buah jeruk menjadi berbagai varian produk kuliner berbahan baku jeruk seperti bolu atau kue, manisan, teh dari kulit buah jeruk) yang mestinya bisa dilakukan pada saat terjadinya buah berlimpah pada musim panen raya untuk meningkatkan nilai tambah” kata Alit Astiari selaku ketua tim saat dikonfirmasi di Bangli (1/6).

Alit Astiari menyebutkan bahwa upaya pengolahan jeruk menjadi produk kue diharapkan dapat memberi nilai tambah dan mampu meningkatkan pendapatan petani, terutama Kelompok Wanita Tani (KWT) Widya pertiwi yang ada di Desa Belantih. Pengolahan menjadi panganan juga akan mengurangi jumlah jeruk yang terbuang.

Ia menambahkan jeruk merupakan buah yang kaya manfaat, salah satunya sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Satu buah jeruk yang kecil mengandung 87 gram air dan kebutuhan air harian manusia yaitu 2,5 – 3,5 liter (kilogram) air. Buah jeruk termasuk sumber serat yang bisa Anda manfaatkan untuk mengurangi risiko penyakit diabetes. Temuan ini dibuktikan langsung melalui penelitian dari Diabetes and Metabolic Journal.

Bangli, Spotbalinews.com- Produksi buah jeruk yang melimpah dan harga yang rendah, sering menyebabkan petani Desa Belantih membiarkan buah jeruk busuk di pohon. Apalagi harga buah jeruk dapat mencapai Rp. 1.000 – 1.500 per kg, karena kalah bersaing dengan buah-buahan impor. Guna memanfaatkan produksi jeruk yang melimpah, akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) yang terdiri dari Ir. Ni Komang Alit Astiari, M.Si., Dr. Ir. Ni Putu Anom Sulistiawati, M.Si dan Ir. I Nengah Suaria, M.Si. dan Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, STP., M.Si. melakukan pendampingan pengolahan jeruk menjadi kue kukus dan muffin. Kegiatan pendampingan ini merupakan bagian dari program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) FP-Unwar. “Selama ini penanganan pasca panen juga kurang baik dan belum adanya ketrampilan dalam pengolahan buah jeruk menjadi berbagai varian produk kuliner berbahan baku jeruk seperti bolu atau kue, manisan, teh dari kulit buah jeruk) yang mestinya bisa dilakukan pada saat terjadinya buah berlimpah pada musim panen raya untuk meningkatkan nilai tambah” kata Alit Astiari selaku ketua tim saat dikonfirmasi di Bangli (1/6).

Alit Astiari menyebutkan bahwa upaya pengolahan jeruk menjadi produk kue diharapkan dapat memberi nilai tambah dan mampu meningkatkan pendapatan petani, terutama Kelompok Wanita Tani (KWT) Widya pertiwi yang ada di Desa Belantih. Pengolahan menjadi panganan juga akan mengurangi jumlah jeruk yang terbuang. Ia menambahkan jeruk merupakan buah yang kaya manfaat, salah satunya sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Satu buah jeruk yang kecil mengandung 87 gram air dan kebutuhan air harian manusia yaitu 2,5 – 3,5 liter (kilogram) air.

Buah jeruk termasuk sumber serat yang bisa Anda manfaatkan untuk mengurangi risiko penyakit diabetes. Temuan ini dibuktikan langsung melalui penelitian dari Diabetes and Metabolic Journal. Salah satu manfaat jeruk yang sayang dilewatkan adalah meningkatkan fungsi otak. Dikenal sebagai buah dengan vitamin C yang tinggi, jeruk juga mengandung kalium, folat, dan antioksidan yang dapat membantu meningkatkan fungsi saraf otak. Jeruk bukan sumber zat besi, tetapi buah berwarna oranye ini mengandung asam askorbat (vitamin C) dan asam sitrat yang tinggi. Kedua jenis asam pada jeruk ini memiliki manfaat berupa meningkatkan penyerapan zat besi pada saluran pencernaan. Dengan begitu, risiko terkena anemia pun berkurang seiring dengan meningkatnya asupan zat besi.(TimSBN)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.