Denpasar, spotbalinews.com-
Demi memperkuat ekosistem ekonomi digital dan mendorong pertumbuhan yang inklusif, Bank Indonesia (BI) secara resmi meluncurkan Kick Off Program Unggulan 2025 di Provinsi Bali yang bertajuk Baligivation 2025 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar, Rabu, (30/4/2025).
Kegiatan yang bertema “Mewujudkan Bali Pulau Digital Untuk Meningkatkan Inclusivitas” ini dihadiri oleh pimpinan daerah serta kepala OPD se-Bali, serta tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang menjadi titik awal penting dalam menyatukan langkah berbagai pihak untuk menghadirkan layanan publik yang lebih efisien, produktif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, bahwa tahun 2025 adalah momen strategis untuk mengakselerasi reformasi birokrasi dan digitalisasi pelayanan publik.
Beberapa program unggulan yang diperkenalkan mencakup digitalisasi layanan desa, penguatan ekonomi lokal berbasis potensi wilayah, serta peningkatan kapasitas aparatur di tingkat desa dan kecamatan. “Seluruh inisiatif ini kami arahkan untuk membangun fondasi ekonomi Bali yang lebih tangguh dan inklusif,” katanya.
Tiga capaian penting di bidang digitalisasi di Bali turut menjadi sorotan seperti pertama, peningkatan transaksi digital melalui QRIS yang kini digunakan oleh lebih dari 959.000 merchant. Kedua, peluncuran inovasi QRIS Tap berbasis teknologi NFC, serta penerapan QRIS Cross Border yang memungkinkan wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan Thailand melakukan pembayaran digital dengan mudah di Bali. Ketiga, Kemajuan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, di mana seluruh kabupaten/kota di Bali berhasil mempertahankan status “Digital”.
Lanjutnya, Bali sendiri mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,48 persen di tahun 2024, melebihi rata-rata nasional. Tahun 2025, provinsi ini menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,1 hingga 5,8 persen. Di samping pariwisata yang tetap menjadi sektor utama, transformasi digital kini menjadi penopang strategis dalam mendorong daya saing daerah.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili dari Kelompok Ahli Ekonomi Kreatif Digital, I Made Artana dalam sambutannya turut menyoroti peran strategis transformasi digital dalam mendorong Ekonomi Kerthi Bali yang diperkuat dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2025 yang mendorong optimalisasi transaksi non-tunai dalam layanan publik.
Dengan enam sektor unggulan, termasuk ekonomi kreatif dan digital, strategi pengembangan diarahkan melalui empat langkah meliputi pengembangan kawasan digital, penciptaan iklim bisnis kondusif, reformasi birokrasi berbasis teknologi, dan penguatan SDM.
“Melalui salah satu program unggulan Banjar Creative Space, kami membangun ekonomi kreatif dari akar rumput. Lebih dari 4.600 balai banjar kini sudah terkoneksi wifi dan kami targetkan menjadi pusat pengembangan SDM kreatif,” tandasnya. (Sbn)