
Denpasar, spotbalinews.com-
Demi mensinergikan antara industri pariwisata yang ada di Bali, yang tidak hanya travel tetapi juga hotel, destinasi wisata, bank, dan pemerintah, Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, menggelar acara ASITA Year End Gathering 2024.
“ASITA Year End Gathering ini adalah acara yang pertama kali kami buat. Tujuannya adalah bagaimana kita bisa berkumpul bersama-sama bersinergi antara industri pariwisata yang ada di Bali, tidak hanya travel tetapi juga hotel, destinasi wisata, bank, dan pemerintah. Bahwa kita ini adalah satu untuk memajukan pariwisata Bali,” kata Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra saat diwawancara di Kura-kura Bali, Selasa (17/12).
Lanjut Winastra, kolaborasi lintas sektor ini sangat diperlukan untuk mendukung keberlanjutan program ASITA Bali, yang memerlukan dana besar.
“Hotel-hotel itu bisa memberikan voucher, kemudian dari bank bisa mensponsori baik hard case ataupun item-item yang kami butuhkan,” jelasnya. Oleh karena itu, pada saatnya pihaknya juga memberikan apresiasi kepada mereka yang mendukung program-program ASITA Bali.
Pihaknya juga mengungkapkan rencana besar untuk mempromosikan pariwisata Bali di tahun 2025 melalui serangkaian acara yang tercantum dalam kalender kegiatan ASITA Bali. Program ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pelaku pariwisata, pemerintah, akademisi, dan stakeholder lainnya.
Winastra menambahkan, meski menghadapi tantangan, seperti fluktuasi ekonomi global dan perubahan kebijakan, ASITA Bali optimis bahwa pariwisata di tahun 2025 akan lebih baik dibanding tahun 2024.Tahun 2024 selain merupakan tahun tantangan buat kami, tetapi juga tahun penuh berkah di mana kunjungan pariwisata cukup bagus. Harapannya, ke depan dengan sinergi antara pelaku pariwisata, pemerintah, dan akademisi, kita bisa lebih kuat dan membangun pariwisata Bali yang jauh lebih bagus,” jelas Winastra.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas pariwisata Bali dengan menawarkan paket-paket yang lebih berkualitas dan tidak menjual Bali dengan harga murah.Harapan kita, mari semua pelaku pariwisata Bali berkomitmen untuk menjaga kualitas pariwisata Bali ini, sehingga siapapun yang datang ke Bali mendapatkan kualitas yang baik dengan harga yang bersaing,” katanya.
ASITA Bali telah menyusun serangkaian acara sepanjang tahun 2025 untuk mempromosikan pariwisata Bali.
Program akan dimulai pada Januari hingga Desember.Pada Februari, ASITA akan melaksanakan kegiatan promosi pariwisata ke Pontianak dan Samarinda.
Selanjutnya, Maret akan diisi dengan kegiatan Saatnya Kita Berkarya (SHAKIRA) yang melibatkan narasumber dari pemerintah dan institusi terkait.
Pada April, akan ada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan agenda lainnya.Bulan Mei akan diisi dengan Rapat Pleno kedua.
Pada Juni, Bali Beyond Travel Fair akan digelar pada 11-13 Juni, dengan target 450 pembeli dari 45 negara dan 300 penjual, yang hingga kini telah menarik 99 pembeli dari 23 negara.
Agustus akan menjadi momen promosi pariwisata ke Jakarta, Palembang, Vietnam, dan Kamboja.Pada September, ASITA akan mengadakan agenda untuk memperingati World Tourism Day.
“Kegiatan akan berlanjut hingga Oktober dan November, termasuk turnamen olahraga dan berbagai acara lainnya, sebelum ditutup pada Desember dengan Rapat Pleno akhir tahun,” tandasnya. (Sbn)