Tabanan, Spotbalinews.com-
Tim akademisi Fakultas Pertanian-Universitas Warmadewa (FP-Unwar) memperkenalkan metode untuk mencerahkan warna ikan Koi secara alami. Tim yang terdiri dari Sang Ayu Made Putri Suryani, I Wayan Arya, I Gusti Ayu Dewi Seri Rejeki memperkenalkan metode tersebut dalam sebuah penyuluhan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan Sari Nadi Desa Baru, Marga, Tabanan pada Sabtu (11/6).
Pengembangan metode ini dilakukan dalam upaya pengembangan ikan hias untuk mendukung mina wisata di Marga, Tabanan. Apalagi selama ini salah satu kriteria ikan koi yang bagus adalah memiliki warna yang cerah, batas warna yang tegas dan tajam.
“caranya adalah dengan mencampur pakan dengan bahan yang banyak mengandung zat karoten. Bahan tersebut salah satunya adalah kulit udang dan karapas kepiting. Selain untuk meningkatkan nutrisi protein ikan koi, juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pigmen warna kulitnya” kata Ketua Tim Sang Ayu Made Putri Suryani.
Menurutnya cara mencampurkan pakan ikan dengan kulit udang dan karapas kepiting sangat mudah. Kulit udang dan karapas kepiting digiling hingga halus dan dicampur dengan pelet, dimana perbandingan pelet, kulit udang, dan karapas kepiting adalah 8:1:1. Kulit udang dan karapas kepiting dapat juga dibuat pasta dengan cara mencampur gilingan halus tersebut dengan air dan kanji. Campuran bahan ini dapat dikukus dan disimpan untuk diberikan sebagai pakan ikan koi.
“Pemberian pakan ini dapat dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Dengan dosis 1/40 dari berat koi. Ini sesuai dengan dosis dari dinas perikanan” jelas Sang Ayu Made Putri Suryani
Putri Suryani mengungkapkan Ikan koi yang tidak diberi pakan untuk meningkatkan kepadatan pigmen warna, maka ikan akan menjadi lebih pucat dan kurang indah. Koi yang semula memiliki kualitas bagus, bisa menurun kualitasnya jika pakan yang diberikan tidak menambahkan unsur penguat pigmen warna.
Koi yang ada di alam bebas mendapatkan pigmen warna dari makanan seperti ganggang, udang, siput, dan makanan yang lainnya. Berbeda dengan ikan di kolam breeder, penambahan pigmen warna ikan koi diberikan pada makanan yang disebut makanan color enhancher. Pemberian makanan yang mengandung color enhancher berlebihan membuat pigmen erythrin menjadi terlalu kuat, sehingga warna putih kohaku berubah menjadi warna merah muda.
Ia menambahkan kualitas air yang bagus juga dapat meningkatkan kecerahan warna ikan koi. Air kolam ikan koi yang tidak sehat, misalnya terlalu banyak mengandung kotoran, amonia, nitrit, atau nitrat dapat menyebabkan warna ikan koi memudar sekaligus juga dapat menimbulkan penyakit ikan koi.Tim Akademisi FP-Unwar Perkenalkan Metode Mencerahkan Warna Ikan Koi Secara Alami Tabanan. Tim akademisi Fakultas Pertanian-Universitas Warmadewa (FP-Unwar) memperkenalkan metode untuk mencerahkan warna ikan Koi secara alami. Tim yang terdiri dari Sang Ayu Made Putri Suryani, I Wayan Arya, I Gusti Ayu Dewi Seri Rejeki memperkenalkan metode tersebut dalam sebuah penyuluhan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan Sari Nadi Desa Baru, Marga, Tabanan pada Sabtu (11/6). Pengembangan metode ini dilakukan dalam upaya pengembangan ikan hias untuk mendukung mina wisata di Marga, Tabanan. Apalagi selama ini salah satu kriteria ikan koi yang bagus adalah memiliki warna yang cerah, batas warna yang tegas dan tajam. “caranya adalah dengan mencampur pakan dengan bahan yang banyak mengandung zat karoten.
Bahan tersebut salah satunya adalah kulit udang dan karapas kepiting. Selain untuk meningkatkan nutrisi protein ikan koi, juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pigmen warna kulitnya” kata Ketua Tim Sang Ayu Made Putri Suryani. Menurutnya cara mencampurkan pakan ikan dengan kulit udang dan karapas kepiting sangat mudah. Kulit udang dan karapas kepiting digiling hingga halus dan dicampur dengan pelet, dimana perbandingan pelet, kulit udang, dan karapas kepiting adalah 8:1:1.
Kulit udang dan karapas kepiting dapat juga dibuat pasta dengan cara mencampur gilingan halus tersebut dengan air dan kanji. Campuran bahan ini dapat dikukus dan disimpan untuk diberikan sebagai pakan ikan koi. “Pemberian pakan ini dapat dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Dengan dosis 1/40 dari berat koi. Ini sesuai dengan dosis dari dinas perikanan” jelas Sang Ayu Made Putri Suryani Putri Suryani mengungkapkan Ikan koi yang tidak diberi pakan untuk meningkatkan kepadatan pigmen warna, maka ikan akan menjadi lebih pucat dan kurang indah. Koi yang semula memiliki kualitas bagus, bisa menurun kualitasnya jika pakan yang diberikan tidak menambahkan unsur penguat pigmen warna.
Koi yang ada di alam bebas mendapatkan pigmen warna dari makanan seperti ganggang, udang, siput, dan makanan yang lainnya. Berbeda dengan ikan di kolam breeder, penambahan pigmen warna ikan koi diberikan pada makanan yang disebut makanan color enhancher. Pemberian makanan yang mengandung color enhancher berlebihan membuat pigmen erythrin menjadi terlalu kuat, sehingga warna putih kohaku berubah menjadi warna merah muda. Ia menambahkan kualitas air yang bagus juga dapat meningkatkan kecerahan warna ikan koi. Air kolam ikan koi yang tidak sehat, misalnya terlalu banyak mengandung kotoran, amonia, nitrit, atau nitrat dapat menyebabkan warna ikan koi memudar sekaligus juga dapat menimbulkan penyakit ikan koi.(TimSBN)