BI Bali Resmikan Rumah Coklat dan Serahkan Bantuan PSBI KWT Kusuma Sari, KTT Merta Abadi dan Kampung Mandiri Vaname di Jembrana

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Bali melakukan seremoni peresmian rumah coklat KWT Kusuma Sari
dan penyerahan PSBI PKE UMKM kepada Gapokkan Kampung Vaname Mandiri
yang merupakan salah satu program pengembangan komoditas ekspor di Kabupaten Jembrana, Jumat (27/11/2020),

Jembrana (Spotbalinews) –
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Bali melakukan seremoni peresmian rumah coklat KWT Kusuma Sari
dan penyerahan PSBI PKE UMKM kepada Gapokkan Kampung Vaname Mandiri
yang merupakan salah satu program pengembangan komoditas ekspor di Kabupaten Jembrana, Jumat (27/11/2020), yang dihadiri Anggota DPR RI, Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Bupati Jembrana, I Putu Artha, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jembrana, I Wayan Sutama, Kapolres Jembrana, Ajun Komisaris Besar Polisi, I Ketut Gede Adi
Wibawa,BDandim 1617 Jembrana, Letnan Kolonel Kavaleri Djefri Marsono Hanok,
Camat Melaya, I Putu Gde Oka Santhika,
Kapolsek Melaya, Komisaris Polisi I Ketut Wijaya Kesuma, Perbekel Desa Candi Kusuma, Wayan Suardana, Ketua Kelompok Wanita Tani Kusuma Sari, Ketua Kelompok Gapokkan Kampung Vaname Mandiri, serta undangan terkait lainnya.

Menurut Kepala KPwBI Propinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam rangka pelaksanaan implementasi program strategis Bank Indonesia #02 yakni pengelolaan CAD, salah satu upaya yang dilakukan KPwBI Prov. Bali adalah melakukan pengembangan UMKM berorientasi ekspor di sektor pertanian dan kelautan. “Di Kabupaten Jembrana khususnya, KPwBI ProvinsibBali mengembangkan komoditas
ekspor berupa Kakao yang terletak di Desa Ekasari dan Udang Vaname yang terletak di desa Budeng,” ujar Trisno

Kepala KPwBI Bali, Trisno Nugroho bersama Bupati Jembrana, I Putu Artha

Lanjutnya, berkaitan dengan pengembangan komoditas kakao di Kabupaten Jembrana, KPwBI Bali melakukan pembinaan di sektor hulu dengan menggandeng KTT Merta Abadi sebagai kelompok yang dibina untuk melakukan budidaya kakao dengan
menggunakan sistem penanaman dan budidaya secara organik dengan
menggunakan microbakter MA 11.
“Adapun sebagai bentuk komitmen kami terhadap pengembangan kakao Jembrana, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) PKE UMKM, kami berikan bantuan kepada KTT Merta Abadi berupa tujuh unit infrastruktur sumur bor yang telah dan tengah dibangun, motor roda tiga, cultivator, gerobak dorong, mesin penyemprotan, dan handsprayer,” jelasnya.

Untuk menciptakan pembinaan yang utuh dari hulu (budidaya) hingga hilir,
KPwBI Prov. Bali melakukan pembinaan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT)
Kusuma Sari yang melakukan pengolahan biji kakao yang tidak lolos kualifikasi
untuk diekspor ke luar negeri, sehingga memiliki nilai tambah untuk dijual
kepada Masyarakat sekaligus sebagai program pemberdayaan perempuan.

KWT Kusuma Sari mulai dibina KPwBI Prov. Bali mulai tahun 2019. Pembinaan
tersebut berupa pendampingan dan pemberian bantuan teknis terkait dengan
pengelolaan SDM, teknik pembuatan coklat batangan, pasta hingga serbuk
minuman coklat dengan bekerjasama dengan Pemda Kab. Jembrana, dan
Puslitkoka.

Selain hal tersebut, dalam rangka mendukung program digitalisasi UMKM, KWT juga diikutkan pada program onboarding UMKM dengan memperkenalkan sistem pembayaran non tunai menggunakan QRIS, sistem pemasaran digital pada media
sosial dan market place serta mekanisme pencatatan keuangan dengan
menggunakan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI￾APIK).
“Dalam rangka mendukung produktivitas KWT Kusuma Sari, melalui Program
Sosial Bank Indonesia (PSBI) PKE UMKM pada tahun 2019 ini KPwBI Prov. Bali
memberikan bantuan berupa Rumah Produksi Coklat yang penyempurnaannya
dilakukan tahun 2020, serta tahun 2020 ini diberikan bantuan berupa alat mesin
produksi coklat, perlengkapan pendukung produksi (meja, rak kaca, AC), serta
sumur bor,” imbuhnya.

Selain pengembangan kakao sebagai salah satu komoditas ekspor, KPwBI Prov.
Bali juga mengembangkan komoditas udang vaname di Desa Budeng Kab. Jembrana pada tahun 2020, serta untuk mendukung pengembangan udang vaname tersebut KPwBI Prov. Bali memberikan bantuan PSBI berupa rumah pakan, plastik terpal untuk kolam, pompa air dan kincir air untuk digunakan pada kolam budidaya udang.

Selain PSBI tersebut, telah dilakukan pendampingan budidaya udang vaname
dengan memberikan bantuan teknis budidaya udang yang bekerjasama dengan
Balai Prorduksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2) Kementerian
Keluatan Republik Indonesia, dan sekolah lapang cuaca oleh BMKG Wilayah III.

Kata Trisno, tentunya usaha pengembangan komoditas kakao dan udang vaname ini dapat berjalan dengan baik dengan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. “Kami
dari Bank Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam mendorong
kakao Jembrana tetap menjadi salah satu komoditas ekspor primadona Bali,
sehingga tidak hanya mengharumkan nama Jembrana secara internasional,
namun juga memberikan manfaat ekonomi bagi para petani dan masyarakat
Desa Eka Sari, Candi Kusuma serta masyarakat Jembrana secara lebih luas,” imbuhnya.

Selain hal tersebut, diharapkan pula pengembangan udang vaname sebagai
salah satu komoditas ekspor dari Kab. Jembrana dapat mengikuti kesuksesan
jejak Kakao Jembrana untuk dapat memenuhi permintaan udang di Bali dan
mensupport ekspor udang Indonesia di pasar internasional. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.