Mangupura (Spotbalinews) –
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan keynote speech pada acara BPD Gathering 2020 yang bertajuk ‘Sosialisasi Perluasan Kegiatan Usaha PT. SMF (Persero) serta Sinergi Stakeholder Perumahan dalam rangka Mendukung PEN’ di Hotel Anvaya, Kuta, Mangupura, Selasa (15/12).
Gubernur memberi apresiasi dipilihnya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan BPD Gathering 2020. Namun Gubernur menyampaikan untuk memulihkan ekonomi dan industri pariwisata, prioritas saat ini adalah mengendalikan penyebaran Covid-19 di Bali.
“Saya berterima kasih sekali Bali dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan ini merupakan bagian dari pada upaya pemulihan ekonomi secara terbatas yang dapat kita lakukan,” kata Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng.
Terkait sinergi stakeholder perumahan dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Gubernur menilai Bank Pembangunan Daerah (BPD) memiliki peranan penting dalam mendukung program sejuta rumah terutama di daerah.
“BPD sebagai sistem perbankan lokal dapat lebih efisien dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan perumahan karena BPD lebih spesifik mengenal karakteristik masyarakat di daerah masing-masing,” ujarnya.
Ia menambahkan, bisnis pembiayaan KPR juga dapat menjadi salah satu produk investasi bagi BPD dalam mengembangkan bisnis di daerahnya.
Menurut Gubernur, keterbatasan kapasitas pengelolaan dan pendampingan dana jangka panjang dalam program pembiayaan konstruksi dan pembiayaan perumahan kepada end user BPD sebagai BUMD diharapkan dapat mendorong dan lebih aktif dalam menyalurkan KPR.
“Saya berharap agar BPD ke depan terus dapat meningkatkan peranannya dengan memperkuat kelembagaan melalui pembenahan berbagai faktor. Di antaranya struktur pendanaan sumber daya manusia, selera konsumen dan infrastruktur pendukungnya termasuk sistem teknologi dan informasinya,” imbuhnya.
Gubernur menyampaikan beberapa tantangan dan peluang sektor perumahan tahun 2021 dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional. Pertama, meningkatkan rasio sektor perumahan terhadap PDB dari 2,9% ke 4 %. Kedua, sektor perumahan merupakan industri padat modal dan padat karya sehingga bisa menggerakkan sektor turunannya. Ketiga, mengurangi ketersediaan dan keterhunian perumahan di setiap wilayah. Keempat, meningkatkan pangsa pasar BPD dalam penyaluran kredit KPR yang saat ini masih di bawah 5% terhadap total penyaluran KPR perbankan nasional.
Gubernur berharap acara ini dapat mengoptimalkan kerjasama PT SMF dengan BPD dan meningkatkan sinergi dengan para pemangku kepentingan lainnya di bidang perumahan.(Rls)