Amlapura (Spotbalinews) –
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Sibetan tidak hanya menunjukkan kontribusinya terhadap desa adat maupun Krama/warga setempat, juga memaksimalkan pelayanan berbasis teknologi informasi (TI) serta anjungan tunai mandiri (ATM). Pemucuk LPD Adat Sibetan, Drs. Made Mastiawan di LPD setempat, Senin (26/4) mengatakan, kontribusi LPD terhadap desa adat dan Krama tidak hanya untuk dana pembangunan saja.
LPD memberikan bantuan kepada Krama yang mengalami kondisi sakit berupa dana sosial juga memberikan santunan dana duka senilai Rp 1 juta setiap Krama atau nasabah yang meninggal dunia. Begitupun
Prajuru di desa adat diberikan biaya rawat inap.
Hal ini untuk memberikan manfaat langsung kepada Krama dan desa adat. Selama LPD berdiri hampir Rp 8,7 miliar menyalurkan dana untuk pembangunan fisik di desa adat dari laba 20% yang diserahkan setiap tahun. “Tahun kemarin, LPD Sibetan berkontribusi untuk membangun dua balai masyarakat senilai Rp 1,3 miliar desa dari perolehan laba. Kami pun melakukan pembinaan kepada generasi muda yang banyak kembali ke kampung,” ucap Mastiawan.
Ia memaparkan, LPD Adat Sibetan juga berkontribusi terhadap kegiatan upacara adat maupun keagamaan di desa adat. Sehingga setiap ada kegiatan keagamaan di desa adat dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan Krama. “Selain kontribusi-kontribusi tersebut, kita di LPD lebih terfokus kepada pelayanan teknologi karena masyarakat sudah berpikir ke arah modern,” kata Mastiawan.
LPD Adat Sibetan telah melayani penarikan dengan mesin ATM yang secara langsung dilakukan oleh nasabah. “Pelayanan penarikan dapat kami lakukan setiap saat, meskipun di hari libur. Masyarakat senang mendapat pelayanan ATM ini. Sehingga masyarakat tidak khawatir jika ada libur panjang karena sekarang sudah bisa menarik uang setiap saat. Dengan adanya ATM masyarakat tidak berpikir lagi untuk menarik uang,” paparnya.
Pihaknya ingin mengarahkan nasabah mengaktivasi layanan mobile banking dan ATM untuk lebih 11 ribu nasabah LPD desa Adat Sibetan. “Di tahun 2021 kami lebih banyak bergelut di teknologi, sehingga memudahkan pelayanan data yang lebih akurat untuk memberikan informasi baik, saldo Tabungan, deposito dan saldo kredit. sekarang sudah mewajibkan print buku tabungan tidak lagi pakai manual. Pelayanan menjadi lebih akurat, apalgi saat ini LPd Sibetan telah bisa melayani segala jasa pembayaran PBB,Samsat,PDAM, Tranper Antar Bank dan Gray Pintar dan yang lebih penting belanja di toko ( Warung) Tanpa Uang Tunai, ” tegas Mastiawan.
Layanan dengan teknologi ini diakuinya mendorong meningkatnya kepercayaan Krama terhadap LPD. Sehingga semakin banyak Krama yang memanfaatkan produk-produk LPD Sibetan. “Saat ini LPD Sibetan per Maret memiliki aset mencapai Rp 150,8 miliar,” sebutnya.
Penyarikan LPD Adat Sibetan, Drs. Ida Bagus Arka mengatakan dalam mengelola LPD yang diperlukan adalah kejujuran. “Setiap ada permasalah kami laporkan ke Badan Pengawas LPD. Kami bersyukur dengan adanya layanan penarikan di mesin ATM dapat meningkatkan kepercayaan Krama. Di masa pandemi ini kami menyiapkan dana likuiditas hingga 45%,” ucapnya. (Yes)