Mangupura (Spotbalinews) –
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI kembali memberikan kepercayaan kepada KSP Guna Prima Dana menyalurkan KUR Mikro sebesar Rp 17 miliar di tahun ini.
KSP Guna Prima Dana (GPD) menjadi satu-satunya koperasi penyalur KUR di Bali sejak tahun 2019 hingga saat ini, dengan harapan adanya KUR ini anggota atau masyarakat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat segera bangkit lagi guna menggerakkan roda perekonomian.
Manajer KSP Guna Prima Dana, I Wayan Suyatna,SE., mengungkapkan pemerintah telah menetapkan plafon KUR untuk tahun ini senilai Rp 373,17 triliun, atau lebih tinggi 30,9% dari plafon tahun lalu, yaitu Rp285 triliun. Sedangkan alokasi KUR untuk KSP GPD tahun ini mencapai Rp 17 miliar atau naik dari alokasi tahun lalu yang sebesar Rp 15 miliar.
“Kami awal tahun ini KUR mulai disalurkan nantinya arah penyalurannya sesuai dengan kibijakan Kemenko Perekonomian. Sebelum pandemi covid-19, harus disalurkan minimal 60 persen ke sektor produksi. Namun saat ini selain ke sektor produksi juga ke sektor lain,” ucapnya.
Diakui Suyatna, outstanding KUR di KSP GPD di 31 Desember 2021 masih mencapai Rp 19,1 miliar dengan total KUR yang disalurkan dari Tahun 2019 hingga 2021 mencapai Rp 33,5 miliar. “Perputarannya bagus NPL kami juga bagus dengan jumlah debitur KUR dari tahun 2019-2021 mencapai 1.031 debitur,” ucapnya.
Ia menargetkan, di pertengah tahun ini, penyaluran KUR bisa mencapai 100 persen, sehingga secepatnya bisa merencanakan pengajuan plafon KUR kembali. Bahkan di tahun ini ada kenaikan limit kredit KUR maksimal hingga Rp 100 juta.
“Untuk plafon KUR Mikro, jika sebelumnya dari Rp 10 juta hingga Rp 50 juta, sekarang limit kredit hingga Rp 100 juta. Diharapkan pertengahan tahun ini realisasi KUR KSP GPD sudah mendekati seratus persen, karena limit kredit meningkat, suku bunga masih enam persen per tahun dan persyaratan yang sama dalam pengajuan KUR yakni memiliki usaha dan layak untuk diberikan,” ucapnya.
Diakuinya, saat ini debitur sudah mulai bisa mengajukan KUR, dimana KUR senilai Rp 17 miliar bisa terserap ke 250 debitur KUR. “Kami targetkan dengan plafon Rp 17 miliar mampu melayani 250 debitur,” ucap Suyatna.
Target tersebut menurutnya bukanlah tanpa alasan, karena KUR menjadi pilihan anggota dan masyarakat serta diterima dimasa pandemi artinya dengan pengembalian pinjaman harus baik. Dengan target usaha-usaha yang sudah survive di masa pandemi.
Suyatna mengatakan, prosentase pinjaman di KSP Guna Prima Dana sampai saat ini 23% kredit progaram KUR maupun LPDB dan 77% kredit multiguna, sehingga diharapkan kedepan kredit program bisa mencapai 50% dan kredit multiguna 50%.
“Kalau sudah seperti itu realisasinya kita sudah aman. Oleh karena itu KSP GPD yang telah memberikan pembiayaan murah tentu diharapkan penerima KUR bisa membayar tepat waktu. Kami berdoa biar situasi berangsur angsur melandai, sehingga ekonomi bisa tumbuh maksimal,” harapnya.
Disibgung mengenai kinerja, ditambahkannya kinerja KSP GPD hingga akhir tahun 2021 tumbuh positif. Dimana aset mencapai Rp 204 miliar meningkat Rp 25 miliar dibanding tahun 2020. “Ini kenaikan aset paling tinggi sepanjang perjalanan KSP Guna Prima Dana dan kami targetkan hingga akhir tahun ini bisa menyalurkan KUR sebesar Rp 20 miliar,” pungkasnya. (jhon)