Denpasar (Spotbalinews) –
Selama 3 tahun, tepatnya mulai tahun 2019 hingga tahun 2021, PLN UID Bali mencatat sebanyak 380 kali terjadi gangguan pasokan listrik akibat layang-layang, dengan rincian 2019 sebanyak 72 kali gangguan, tahun 2020 sebanyak 291 kali gangguan, serta hingga tanggal 6 Juni tahun 2021 ini sebanyak 17 kali gangguan pasokan listrik. Hal itu diungkapkan Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Zufar, didampingi Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya, pada acara Temu Media Rutin Bulan Juni Tahun 2021, Rabu (09/06/2021) di Denpasar.
I Made Arya menjelaskan, dengan adanya musim layang-layang saat ini, pihaknya menganjurkan untuk bermain di tempat yang aman. Contohnya, di Lapangan atau di pantai, sehingga jauh dari Jaringan listrik dan jalan raya.
“Jangan juga menginapkan Layang Layang terutama yang berukuran besar,” katanya. lanjutnya, bermain layang layang yang aman adalah untuk kepentingan bersama. “Jika layang layang tersangkut di jaringan listrik dapat menyebabkan pemadaman dan
mengganggu pasokan listrik di tempat tempat penting seperti rumah sakit, bandara dan objek vital nasional,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat aktif saling mengingatkan kerabat dan keluarga serta laporkan jika mengetahui gangguan akibat layang – layang yang mengenai jaringan PLN melalui contact center PLN 123 atau aplikasi New PLN Mobile.
I Made Arya menambahkan, untuk meminimalisir gangguan listrik akibat layang – layang, PLN juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bersama – sama mengingatkan masyarakat untuk bermain layang – layang dengan tertib dan aman. (Aya)