Gianyar (Spotbalinews) –
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster meninjau Bali Handmade-Rindu Batik yang ditekuni oleh warga keturunan Jepang Yuki Toyosaki bertempat di Desa Mas, Ubud, Gianyar, pada Selasa (4/1/2022). Dalam kesempatan itu, Ny. Putri Koster yang konsen dengan tradisi dan kebudayaan Bali ini pun mengajak Yuki Toyosaki untuk ikut mengembangkan kerajinan khas Bali.
“Saya sangat mengapresiasi, ternyata kerajinan kita tidak hanya dilirik oleh masyarakat kita, namun juga dicintai oleh warga keturunan asing yang sudah menetap lama di Bali. Itu tentunya harus menjadi kebanggan untuk kita,” tuturnya.
Selain itu, pendamping Orang Nomor Satu di Bali itu pun mengajak dan merangkul Yuki Toyosaki untuk ikut memasarkan produknya. Ia menambahkan saat ini Dekranasda tengah getol mengadakan pameran untuk membangkitkan gairah IKM/UKM semasa pandemi, serta juga untuk membantu perekonomian yang sempat terpuruk.
“Kita mengadakan pameran selama satu tahun di Taman Budaya (Art Center Denpasar, red), bernama Bali Bangkit. Selain itu dengan bantuan BPD Bali dan juga Bali Mall kami bisa memasarkan pameran di Bandara Internasional Ngurah Rai dan mall-mall di seluruh Bali,” jelasnya.
Untuk itu, ia pun mengajak Yuki Toyosaki untuk bergabung dengan ratusan pengerajin binaan Dekranasda seluruh Bali. “Tentu saja produksi terus, dan tetap gunakan style Bali, kita akan kenalkan batik dengan gaya Bali mulai dari sini. Selama ini kan Bali terkenal dengan endek dan songket, sekarang pun koleksi kita bertambah. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita,” tutupnya.
Yuki Toyosaki serta suami I Wayan Gede Darmayuda sangat bangga dan mengapresiasi kunjungan Ketua Dekranasda Ny. Putri Koster ke galeri mereka. Meskipun kecil namun ia mengatakan semangat dan kecintaannya terhadap Bali lah yang mendorongnya untuk terus berkarya. Saat ini, ia menambahkan tengah belajar terus tentang patra-patra Bali, agar bisa menambah nuansa Bali dalam koleksinya. “Saya belajar sudah 35 tahun, dan saya terus belajar mengangkat nama Bali,” tuturnya.
Mengenai ajakan Ny. Putri Koster, ia pun menyambut baik sembari mengatakan untuk terus menambah koleksi agar layak dipamerkan. “Ke depan harapan saya, semakin banyak masyarakat yang bisa menerima karya-karya kami,” tutupnya.
Setelahnya, Ny. Putri Koster juga berkesempatan meninjau Bidadari Mandala Art Shop masih bertempat di Desa Mas Ubud, milik Made Sudiana. Ia mengapresiasi karya-karya Made Sudiana yang juga mengangkat tema Jepang dalam koleksi-koleksinya, selain juga batik Bali.
Masih di Bidadari Mandala Art Shop, Ny. Putri Koster berkesempatan diberikan hadiah berupa lukisan Dewi Saraswati. Menurut pemilik Made Sudiana, semangat Dewi Saraswati sangat sesuai dengan Ny. Putri Koster yang tak kenal lelah memberikan ilmu dan kesempatan bagi pengerajin pada khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya. (Rls)